Tentangsinopsis.com – Sinopsis 18 Again Episode 12 Part 3, Melihat daftar model lengkap ada di goresan pena yang ini lho gaes. Bagian ketiga dari ceritanya pribadi simak Episode sebelumnya baca di sini.
Ae Rin di bar, menghubungi seseorang.
Sementara Deok Jin menjawab telepon seseorang dengan bunyi lemas.
Ternyata yang dihubungi Ae Rin merupakan Deok Jin. Ae Rin bilang rencananya malam ini gagal dan ia sendirian. Ia mengajak Deok Jin bergabung.
Deok Jin menolak. Dia bilang beliau tak patut dilihat sekarang.
“Apa kamu pernah terlihat rapi? Jangan menyerupai itu. Kemarilah. Aku akan mentraktirmu minum.”
“Minum?”
Deok Jin pun menyusul Ae Rin. Tentu saja kostum Arabian Night nya menghasilkan ia jadi tontotan para hadirin bar.
Deok Jin pun curhat ke Ae Rin kalau ia gres aja ditolak.
Sambil memandang abnormal Deok Jin, Ae Rin bilang patut saja Deok Jin ditolak.
“Lihat pakaianmu.” ucap Ae Rin.
Deok Jin pun memandang sengit Ae Rin.
Hujan turun dengan deras dikala Woo Young dan Da Jung hendak meninggalkan restoran.
Tapi yang menjinjing payung cuma Da Jung.
Woo Young bilang dikala ia tiba disana, hujan belum turun.
Da Jung pun meminta Woo Young menunggunya sebentar alasannya merupakan ia akan membelikan payung untuk Woo Young.
Woo Young bilang tak usah alasannya merupakan beliau tahu Da Jung benci beli payung secara mendadak.
Da Jung terkejut dan bertanya-tanya dalam hatinya bagaimana Woo Young sanggup tahu.
Woo Young kemudian bilang kalau beliau akan mengirim Da Jung pulang dan minta izin meminjam payung Da Jung.
Da Jung hasilnya baiklah dan menampilkan payungnya ke Woo Young.
Woo Young membuka payungnya. Jadilah mereka sepayung berdua malam itu.
Tapi apakah benar Woo Young gak bawa payung? Ternyata Woo Young sebenarnya bawa payung namun beliau sengaja meninggalkannya di lantai kawasan ia duduk tadi dan pramusaji yang mendapatkan payung Woo Young.
Woo Young dan Da Jung sepayung berdua. Tapi lebih banyak Da Jung yang kena payungnya.
Da Jung bilang pundak Woo Young sanggup lembap kalau begitu.
“Tidak apa-apa. Ini bukan apa-apa.” jawab Woo Young.
“Ini payung yang kecil, bukan? Mau naik taksi alasannya merupakan sedang hujan?” tanya Da Jung.
“Tidak apa-apa. Kau berhemat dengan jalan pulang dikala cuma dua perhentian bus.” jawab Woo Young.
Sontak Da Jung terkejut lagi. Dia bertanya-tanya, bagaimana Woo Young sanggup tahu banyak soal dirinya.
Sebuah kendaraan beroda empat tiba-tiba melalui dan menginjak genangan air.
Woo Young yang menyaksikan itu bergegas melindungi Da Jung mudah-mudahan Da Jung gak basah.
Sontak Da Jung kaget, terlebih dikala menyaksikan beliau dan Woo Young berada dalam jarak yang begitu dekat.
Woo Young yang juga terkejut tanya, apa Da Jung baik-baik saja.
Da Jung bilang beliau baik-baik saja.
Woo Young kemudian melepas pelukannya. Da Jung menyaksikan Woo Young lembap kuyub.
“Astaga, kamu lembap kuyub.” ucap Da Jung.
Sekarang, Woo Young ada di rumahnya sendiri. Da Jung keluar dari kamar Si Woo dan menampilkan Woo Young baju ganti. Da Jung gak mau Woo Young hingga sakit.
Woo Young pribadi membuka kemejanya.
Sontak Da Jung terkejut dan pribadi berbalik.
Sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain, Da Jung bilang beliau akan tetap berada di kamarnya. Da Jung juga minta Woo Young ngasih tahu beliau kalau telah berpakaian lengkap.
Da Jung menaruh baju Si Woo di sofa, kemudian tergesa-gesa masuk ke kamarnya.
Woo Young sendiri juga gres sadar kalau beliau membuka kemejanya di depan Da Jung selaku Woo Young, bukan Dae Young.
“Aku di rumah, jadi bersikap lengah.” ucapnya.
Woo Young lantas tergesa-gesa memakai baju Si Woo.
“Astaga. Aku tidak percaya saya mengenakan busana Si Woo.” ucapnya.
Di kamarnya, Da Jung berupaya menyadarkan dirinya.
“Jung Da Jung, sadarlah. Dia seorang pelajar dan saya orang tua. Kenapa kamu bingung.”
Da Jung kemudian terkejut dikala ponselnya tiba-tiba bunyi. Telepon dari Ji Hoon.
Da Jung menjawabnya, ya, Ye Ji Hoon-ssi?
Ji Hoon bilang beliau di depan rumah Da Jung kini dan minta Da Jung keluar.
Da Jung kaget, apa? Di depan rumahku?
Ji Hoon menjinjing bunga. Begitu Da Jung keluar, beliau bergegas mendekati Da Jung.
Woo Young juga keluar dan kesal menyaksikan Ji Hoon.
Ji Hoon bilang beliau menikmati menonton program Da Jung dan menampilkan ucapan selamat ke Da Jung.
Woo Young kesal.
“Si berengsek itu. Kenapa beliau kembali ke sini lagi?”
Ji Hoon kemudian menampilkan bunganya ke Da Jung. Ji Hoon bilang itu kado dari penggemar nomor satu Da Jung.
Makin sewot lah si Woo Young. Dia bilang beliau penggemar nomor satu Da Jung.
Da Jung mendapatkan bunga Ji Hoon. Dia bilang bunganya indah sekali.
Ji Hoon juga menampilkan Da Jung permohonan Go Go Play.
“Go Go Play menyelenggarakan acara. Aku percaya kamu diundang. Itu untuk putrimu. Aku menyelenggarakan program tanda tangan hari itu.”
Da Jung pun mengucapkan terima kasih. Dia percaya Si A akan menyukainya.
Ji Hoon kemudian menyaksikan Woo Young. Dia heran ada Woo Young di sana.
Woo Young pun mendekati mereka.
“Kudengar kamu berteman dengan putranya. Kurasa kamu tiba untuk menemuinya.”
Woo Young jutek, tentu. Kenapa tidak?
“Kau juga tiba ke program besok? Perusahaan ayahmu yang mengadakannya.” ucap Ji Hoon.
Woo Young bilang tidak.
“Sayang sekali. Pasti seru kalau kamu datang.” ucap Ji Hoon.
“Astaga. Kenapa saya mesti pergi?” tanya Woo Young.
“Apa maksudmu? Kau penggemarku.” jawab Ji Hoon.
“Lupakan masa kemudian yang memalukan.” ucap Woo Young.
Da Jung yang merasa situasinya mulai tak enak, menjajal menengahi. Dia bilang pada Ji Hoon kalau seseorang sanggup merubah siapa yang mereka suka dalam semalam.
Da Jung kemudian kembali memuji bunga dari Ji Hoon. Dia bahkan juga mencium bunganya.
Ji Hoon bahagia Da Jung suka bunganya.
Woo Young kesal. Dan beliau makin kesal menyaksikan senyum Da Jung untuk Ji Hoon.
“Berhentilah tersenyum pada sembarang orang. Orang-orang akan salah paham.” ucap Woo Young.
Da Jung kaget, apa?
“Aku permisi. Ini telah larut, masuklah.” ucap Woo Young.
Woo Young kemudian memandang sengit Ji Hoon, kamu juga!
Woo Young pun pergi.
Da Jung heran sendiri dengan perilaku Woo Young.
“Ada apa dengannya?”
Ji Hoon tersenyum, kurasa saya tahu alasannya.
Bersambung ke part 4…