Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 1 Part 3, Silahkan membaca daftar lengkap di goresan pena yang ini ya gaes. Yuk dilihat part kedua Episode sebelumnya baca di sini.
Ju Kyung berlangsung mengikuti Soo Ho sambil terus memandang Soo Ho. Dia bilang dalam hatinya, jikalau hidup gak adil alasannya yaitu Soo Ho ganteng dan terbaik di kelas.
Tiba-tiba, 3 orang siswi mencegat Soo Ho. Soo Ho berhenti berlangsung seketika, menghasilkan Ju Kyung menabrak Soo Ho, hingga bantalan bedaknya tertempel di almamater Soo Ho.
Ju Kyung kaget, kukira bantalan bedak ini tak mudah luntur.
Ju Kyung gundah bagaimana membersihkan bantalan bedaknya dari almamater Soo Ho.
Soo Ho kesal alasannya yaitu siswi yang bangun di tengah sok bersahabat padanya.
“Senior maksudku, apa kau punya waktu luang?”
“Tidak, saya sibuk.”
“Tidak akan lama. Ada yang ingin kukatakan kepadamu.”
“Waktumu tiga detik.”
Siswi itu kaget, apa?
Soo Ho mulai menghitung, satu…
Siswi itu berupaya bicara.
Soo Ho : Dua, tiga. Waktunya habis.
Soo Ho mau pergi, namun siswi itu membatasi jalannya lagi.
“Aku senantiasa menyukaimu.” ucap siswi itu, kemudian meminta Soo Ho memperoleh kado makanan ringan manis darinya.
Tapi Soo Ho malah membuangnya dan beranjak pergi.
Ju Kyung panic. Dia takut riasannya luntur.
Soo Ho masuk kelas. Temannya manggil ia ‘Senior’, namun ia malah jutek padahal temannya nyapa ia baik-baik.
Temannya kemudian menyaksikan bantalan bedak di almamaternya.
“Apa itu di punggungmu? Apa itu tren baru?”
Soo Ho melepas almamaternya dan kesal menyaksikan bantalan bedak di almamaternya. Dia tahu itu milik siapa.
Di depan kelas, Ju Kyung lagi dandan. Dia lega riasan matanya masih ada.
Tiba-tiba Soo Ho tiba dan pribadi melemparkan almamaternya ke Ju Kyung.
Sontak Ju Kyung kaget, hingga bantalan bedaknya jatuh.
Soo Ho pun pergi gitu aja setelah melemparkan almamaternya ke tampang Ju Kyung.
Ju Kyung menyaksikan bantalan bedaknya rusak padahal ia gres membelinya.
Wali Kelas mengenalkan Ju Kyung pada murid-murid lain.
“Masuk ke kelas kita mulai hari ini yaitu Lim Ju Kyung.”
Ju Kyung pun menyapa mereka dan… mereka semua memperoleh Ju Kyung dengan baik.
Ju Kyung tak percaya.
Terdengar narasi Ju Kyung.
“Benarkah ini? Menjadi anggun menghasilkan perbedaan terkait cara bawah umur memandangku. Semuanya kecuali satu orang.” Ju Kyung memandang Soo Ho yang biasa aja padanya.
Salah satu siswa nyeletuk. Dia bilang, kelasnya jadi lebih sedap dipandang.
“Ahn Hyun Kyu, jangan berkata begitu alasannya yaitu kalian semua rupawan di mata bapak. Kalian terlihat rupawan dari jauh dan lebih memesona dari dekat. Bapak tahu kalian tidak menyadari betapa rupawannya kalian, namun berusia 18 tahun mengakibatkan kalian orang yang paling memesona, jadi, jangan berupaya terlihat lebih keren. Terutama kau, Soo Ah.”
Kamera menyorot Soo Ah, gadis yang tadi foto-foto dengan temannya Soo Ho pas Soo Ho masuk kelas.
Wali Kelas memerintahkan Ju Kyung duduk di sebelah Soo Ho.
Ju Kyung terkejut dan bilang jikalau penglihatannya buruk.
“Begitukah? Kursi itu milik murid lain yang sedang libur, namun duduklah di belakang Soo Ah.”
Begitulah Ju Kyung mengawali hari pertamanya di sekolah baru.
Kelas alhasil selesai. Soo Ah dan seorang siswi lagi pribadi mendekati Ju Kyung.
Soo Ah bilang ia menyaksikan Ju Kyung di depan gerbang hari ini.
Siswi satunya menyapa Ju Kyung, hai anak baru.
Soo Ah minta nomor ponsel Ju Kyung. Dia juga tanya, akun stargram Ju Kyung.
Ju Kyung bilang ia tak punya.
“Kenapa tidak? Kau berupaya menjadi misterius?” tanya Soo Ah.
“Pengikutmu akan banyak begitu membuatnya.” jawab siswi satunya.
“Aku suka warna bibirmu. Pemulas bibir mana yang kau pakai?” tanya Soo Ah.
“Benarkah? Pemulas bibirku…” Ju Kyung mengeluarkan pemulas bibirnya, namun malah jatuh di saat ia mengeluarkannya.
Seorang siswi lain menolong Joo Kyung mengambilnya.
Joo Kyung takjub menyaksikan siswi itu anggun banget tanpa riasan.
Soo Ah : Dia sahabatku, Kang Soo Jin. Aku memanggilnya ratu sekolah kita, namun itu mungkin berubah setelah ada kau.
Soo Jin menyapa Ju Kyung.
Soo Jin : Ju Kyung, bukan? Senang berjumpa denganmu.
Soo Ah : Tapi kau cantik. Apa kau penerima training idola K-pop?
Soo Jin : Dia cerewet, bukan? Semoga kau tidak merasa itu menyebalkan.
Ju Kyung : Tidak apa-apa.
Ju Kyung berupaya membersihkan almamater Soo Ho, namun sialnya, itu tata rias tahan air.
Ju Kyung kemudian keluar dari kamar mandi sambil mengibaskan almamater Soo Ho.
Dan, Soo Ho yang bangun di depan pintu, terkena cipratan air dari almamaternya.
Ju Kyung pribadi minta maaf.
Ju Kyung : Aku sanggup antarkan ini ke binatu…
Soo Ho : Buang ke kawasan sampah.
Soo Ho pergi. Soo Jin dan Soo Ah datang.
Ju Kyung : Akan kukembalikan padamu tanpa noda!
Tapi Soo Ho gak peduli.
Soo Ah tanya ke Ju Kyung, Soo Ho kenapa.
Ju Kyung : Jaketnya terkena sesuatu, dan ia menyuruhku membuangnya.
Soo Jin kesal, si berengsek itu berulah lagi.
Soo Ah : Seperti itulah dia. Psikopat yang tampan.
Joo Kyung pribadi mendelik ke Soo Ho.
Joo Kyung : Kaprikornus ia bangsat sombong.
Soo Ah : Ju Kyung-ah, mandu…
Mendengar kata ‘mandu’, Ju Kyung pun pribadi bermaksud membelinya untuk Soo Ah.
Soo Ah : Bukan begitu. Aku mengajakmu bergabung dengan kami.
Ju Kyung tertegun. Dia gak yakin kini punya teman.
Soo Jin : Aku sangsi kau melekat padanya sebelum ia sanggup berteman.
Soo Ah : Apa salahnya? Lagi pula, ia milikku.
Soo Jin : Kau cepat dalam menjalin pertemanan.
Soo Ah tanya, Joo Kyung suka apa. Joo Kyung bilang ia suka baca buku dan dengerin musik. Tapi ia gak bilang ia suka musik metal dan komil horor.
Soo Ah : Musik apa? Aku penggemar berat Eighteen. Dan saya suka makanan pedas.
Ju Kyung : Aku juga sungguh suka makanan pedas.
Soo Ah : Kalau begitu, bagaimana jikalau kita makan tteokbokki sepulang sekolah untuk merayakan hari pertama kita berteman?
Ju Kyung : Tentu. Kedengarannya bagus.
Soo Ah : Doo Jin, kau mau ikut?
Soo Jin : Tentu. Tapi Soo Jin, bukan Doo Jin. Panggil namaku dengan benar.
Soo Ah : Baiklah, Soo Jin, kau sok arif dengan nilai tertinggi kedua.
Soo Ah kemudian ngasih tahu Ju Kyung jikalau Soo Jin dan Soo Ho saling berkompetisi untuk memperoleh nilai tertinggi.
Ju Kyung tambah takjub sama Soo Jin yang selain anggun juga pintar.
Soo Ah pun cemas. Dia curiga Ju Kyung juga pintar.
Ju Kyung : Nilaiku buruk.
Soo Ah : Itu sempurna. Ju Kyung, jadilah gadis anggun sepertiku.
Ju Kyung pun bicara dalam hati jikalau ia gak cantik.
Soo Jin memerintahkan Soo Ah belajar. Dia juga menampilkan diri menolong Soo Ah belajar. Tapi Soo Ah gak tertarik. Soo Jin bilang nilai Soo Ah mesti lebih bagus.
Soo Ah ngajak Soo Jin berguru bersama. Ju Kyung bahagia ia punya sobat sekarang.
Pulang sekolah, mereka bertiga menikmati tteokbokki.
Gak cuma tteokbokki, mereka juga pergi bermain dan mengambil foto box. Tapi Ju Kyung mulanya kaku di saat difoto.
Soo Ah : Ju Kyung-ah, apa ini pertama kalinya kau difoto? Lihat kesini.
Ju Kyung pun mengikuti gaya Soo Ah dan Soo Jin di saat difoto.
Terdengar narasi Ju Kyung.
“Dahulu, sekeras apa pun usahaku, saya tidak sanggup memperoleh apa yang kuinginkan. Teman.”
Bersambung ke part 4…